hallooo maaf part 2 nya lama hahaha silahkaan yang mau baca part 1 nya dulu
[Author pov]
Baekhyun berjalan keruangan Dr. Patterson.
Dokter yang menangani Jessica.
“Brukkk” Baekhyun menabrak seseorang yang
membuat semua berkas ditangannya jatuh
“mianhae aku tak sengaja menabrakmu nuna”
ucap Baekhyun sambil membantu wanita itu manata kembali berkasnya
Allete
Petters? David Singer? Bukankah ini orang tua Jessica?
Batin Baekhyun saat melihat sebuah lembaran surat ber kop kan rumah sakit ini.
“permisi apakah kau sudah puas melihat
biodata orang tua ku?” ucap Krystal membuyarkan lamunan Baekhyun
“ah, eh mianhae, aku.. aku hanya sekedar
membaca, ah maksudku.. ah sudah lupakan..” jawab Baekhyun gugup
Krystal tak menjawabnya dan segera pergi
meninggalkan Baekhyun karna tak mau berlama-lama ditempat itu..
“ah nuna! Tunggu!” ucap Baekhyun sambil
menarik lengan Krystal “mian, aku hanya
ingin bertanya, siapa namamu?”
“Krystal”
“baiklah, kamsahabnida”
Baekhyun segera masuk ke ruangan dokter dan
duduk dikursi dengan nyaman.
“apakah ada yang bisa saya bantu?” tanya
Dr. Patterson dengan nada yang lembut
“begini dok, Jessica sudah tidak betah
berada dirumah sakit, kapan ya dia bisa pulang?”
“ah kebetulan besok dia sudah bisa pulang..
ini suratnya, padahal nanti saat cek sore akan saya berikan tapi anda sudah
terlebih dahulu kesini”
“oh terimakasih dok, oh ya.” Ucap Baekhyun
menggantung “wanita yang tadi keluar dari ruangan ini tadi siapa dok?”
“oh, dia Krystal, dia sedang mencari
keluarganya, karna dulu keluarganya meninggal karna kecelakaan pesawat dan di
otopsi disini, makanya dia kerumah sakit ini untuk menanyakan keberadaan
keluarganya” jelas Dr. Patterson “dia juga punya kemauan yang besar, dia sampai
bertanya kepada beberapa rumah sakit dan akhirnya dia menemukan rumah sakit ini
sebagai tempat otopsi orang tuanya” tambah Dr. Patterson
“ah baiklah, terima kasih dok,”
“ya..”
Baekhyun berjalan menuju kekamar Jessica,
dan membuka pintu kamarnya
“changiya.. bagaimana? Apakah aku sudah
boleh pulang?” tanya Jessica saat Baekhyun memasuki kamarnya
“besok kau sudah boleh pulang..”
“ah syukurlah..” jawabnya dengan senyum
mengembang diwajahnya
[Krystal pov]
Aku berjalan menaiki tangga menuju ke
kamarku, ke rumahku, ke apartemenku. Aku tak sabar ingin bertemu Sehun, aku
ingin meminta maaf padanya karna tadi, aku memang sudah memikirkan
matang-matang untuk mengakhiri hubunganku dengan Sehun, tapi saat ini, aku
merasa bersalah dan kehilangan dia. Aku sangat menyesal. Entah apa yang akan
kukatakan padanya saat bertemu dengannya nanti selain kata minta maaf.
[Author pov]
“Krystal...” gumam Sehun saat Krystal
memasuki kamarnya.
“oppa.... oppa aku minta maaf” ucap Krystal
saat memasuki kamar Sehun dan melihat Sehun duduk dipinggir tempat tidurnya..
“oppa aku menyesal”
Krystal berlari dan duduk disamping Sehun
sambil meneteskan air matanya.
Sehun tak bisa melihat Krystal menangis,
jarang sekali Krystal menangis, dan kali ini Krystal menangis karenanya, karena
ulahnya. Sehun segera merengkuh Krystal kedalam pelukannya.. tangisan Krystal
semakin keras. Sehun selalu mengatakan kata yang malah membuat tangisan Krystal
semakin keras
“diamlah, kau terlihat jelek jika kau
menangis, berhentilah” ucap Sehun sambil mengusap air mata di pipi Krystal
“oppa mianhae..” Krystal selalu mengatakan
itu
“aku memaafkanmu. Aku mencintaimu.
Saranghae”
“nado saranghae oppa.”
Krystal memeluk Sehun dengan erat. Tak
ingin Krystal melepaskan pelukannya, Sehun memeluk Krystal sangat erat hingga
Krystal berkata “oppa aku tak bisa bernafas” dengan suara yang tidak jelas..
karena Sehun tak tau ia tetap memeluk Krystal namun tak seerat tadi “oppa,
lepaskan aku...” ucap Krystal
“kenapa kau ingin aku melepaskannya?”
“karena aku tak bisa bernafas oppa! Kau
jahat!”
“hehehe mian aku tak tau” jawab Sehun
sambil melepaskan pelukannya
“bagaimana kau bisa tak tau, tadi aku sudah
berkata bahwa aku tak bisa bernafas!”
“aku tak mendengarnya, mian..”
“belikan aku es krim dulu..”
“apapun akan kuberikan untukmu... changiya..”
Sehun mendaratkan bibirnya dikening
Krystal..
“gomawo..” ucap Krystal sambil melihat
Sehun pergi membelikan es krim untuknya
[Sehun pov]
“nuna, tolong berikan aku 2 es krim coklat”
“baiklah tunggu sebentar”
Aku senang Krystal sudah kembali
kepadaku... aku sangat mencintainya, lebih dari aku mencintai video game.
“silahkan”
“ah terimakasih, ini uangnya”
“sama-sama”
Es krim ini, dia selalu memintaku
memberikan ini sebagai syarat sebelum dia memaafkan kesalahanku, dia sangat
menggilai es krim, sekarang, 2 es krim ini, akan kuberikan semua untuk dia.
[Author pov]
Sehun berjalan keluar toko es krim. Bersiap
memberikan es krim ini kepada pujaan hatinya, Krystal. Cintanya.
“hei!! Tunggu!!!” panggilan suara seorang
lelaki dibelakangnya sama sekali tak membuatnya menoleh kebelakang, karena dia
berfikir, banyak orang yang dipanggil dengan panggilan ‘hei’
“Sehun!!! Tunggu aku!” saat mendengar
namanya dipanggil, dia pun segera menengok kebelakang, melihat siapa yang
memanggilnya. Baekhyun.
“hei! Kenapa kau terus berjalan! Daritadi
aku memanngilmu! Kau membuatku mengejarmu!” ucap Baekhyun sambil tertunduk
memegangi lututnya menunjukkan bahwa dia lelah mengejar Sehun. “aku haus.”
Setelah mengatakan itu Baekhyun segera mengambil satu dari dua es krim yang
dibawa Sehun, sebelum Sehun mencegahnya.
“hei! Apa-apaan kau! Itu untuk–––”
“untuk yeojachingumu? Ah kan kau bisa beli
lagi.” Jawab Baekhyun enteng tanpa melihat wajah Sehun yang tampak kesal akan
ulahnya.
“cepat katakan apa maumu?” ucap Sehun
dengan nada kesal
“sebentar” jawab Baekhyun sambil
menghabiskan es krimnya yang tinggal sedikit.
“cepatlah. Waktuku tidak banyak!”
“aku menemukan keluarga dari
yeojachinguku.” Jawab Baekhyun sambil membuang bungkus es krim itu tadi
ketempat sampah yang berada dibelakangnya.
“nugu? Apa kau bercanda?”
“tidak, aku menemukannya tadi pagi. Di
rumah sakit dimana yeojaku dirawat.”
“siapa dia?” tanya Sehun semangat, karena
berarti setelah Baekhyun mengetahui keluarga yeojachingunya itu, dia akan
segera menikahinya, dan itu berarti dia akan segera mempunyai kakak ipar.
“aku lupa, yang jelas dokternya sama dengan
dokter yeojaku.”
“payah.”
“kenapa bisa?”
“bisa. Daya ingatmu payah. Seharusnya kau
mengingat wanita itu. Karena dia adalah orang yang akan sangat berharga bagimu
karena akan membuat yeojamu bahagia. Apa kau lupa akan yeojamu saat kau bertemu
wanita itu?”
“tidak.”
“lantas?”
“aku– aku hanya teringat pada ucapan yeojaku
bahwa dia kehilangan orang tuanya saat usia 7 tahun karena kecelakaan pesawat”
“lalu apalagi?”
“dia juga menyebutkan nama orang tuanya,
nama adiknya pula. Dan. Aku– ya! Aku ingat! Wanita yang kutemui tadi siang
itu... namanya... Krystal! Yeojaku juga menyebutkan nama adiknya itu Krystal!
Krystal Jung!”
“mwo? Krystal Jung? Apa kau serius?”
“ya! Krystal Jung! Yeojaku berkata bahwa
ayahnya bernama David Singer ibunya bernama Alette Petters keduanya meninggal
dalam kecelakaan pesawat saat mereka menuju Jepang untuk menghadiri suatu
acara. Dia duduk berdampingan dengan ayahnya, sementara adiknya dipangkuan
ibunya, setelah itu.. aku lupa....”
“hey! Apa kau serius? Krystal Jung adalah
yeojachinguku!” ucap Sehun dengan nada serius.
“apa kau serius? Sekarang temui yeojamu,
tanyai soal keluarganya, aku ingin membuat yeojaku bahagia. Kau pasti juga.”
“tidak untuk hari ini.” Kata Sehun dengan
disertai helaan nafasnya
“kenapa?”
“aku baru saja bertengkar dengannya, bahkan
agar dia memaafkanku aku harus memberikannya es krim.” Ucap Sehun menggantung
“astaga! Es krim! Ah kau membuatku lupa! Es krim ini pasti sudah mencair! Ah
kau benar-benar kakak yang sialan!”
“hah. Aku? Aku sialan? Yakinkah kau bahwa
aku kakak yang sialan? Ck.”
“terserah. Aku ingin pulang, kita bicarakan
di e-mail saja, ponselku sedang tidak aktif”
“baiklah. Aktifkan PC mu jam 7 malam
nanti.”
“ne”
[Baekhyun pov]
Kulihat jam dikamar Jessica ini,
menunjukkan pukul 6.30 masih 30 menit untuk menemani Sehun memainkan e-mail
“apa yang kau pikirkan?” suara yang keluar
dari mulut Jessica membuatku memandangnya
“hanya masalah pekerjaan” jawabku menutupi
kegiatanku bersama Sehun nanti.
“apakah penting? Jika penting, pergilah tak
apa, lebih baik kau pergi daripada aku harus melihatmu digoda oleh
suster-suster genit itu.” Wajah Jessica mengalami perubahan yang sangat drastis
dari datar menjai serius
“hahaha, apakah kau cemburu?” ucapku
meledeknya
“jika aku tak cemburu, berarti aku tak
mencintaimu oppa!”
Jessica menatapku dengan tatapan yang
mengatakan ‘pertanyaanmu konyol!’
“aku ada pekerjaan nanti jam 7, aku akan
mengambil laptopku dulu diapartemen, kau tidurlah, aku akan menjagamu, aku akan
kembali kesini setelah mengambil laptopku.”
“baiklah.. saranghae oppa”
“nado saranghae”
***
Aku pulang ke apartemenku, mengambil laptop
dan chargernya, aku sengaja tak membawa modem, karna aku tau, dirumah sakit itu
ada wiFi. Aku mengambil beberapa makanan ringan dan minuman untuk menemaniku
nanti malam, pasti akan sangat menyuntukkan berkirim e-mail dengan Sehun, adik
yang sangat kurang ajar terhadap hyung-nya ini.
Aku dan Sehun memang sangat terbuka, tapi
tidak untuk masalah yeoja kami, kami sama-sama saling menyembunyikan identitas
yeoja kami, namun kami selalu terbuka dengan masalah kami dan yeoja kami. Kami
selalu bercerita setiap bertemu.
Aku terlalu lama disini, aku harus segera
kembali untuk menemani Jessica. Dia pasti menungguku.
[Krystal pov]
“Bermain game lagi” tanyaku pada Sehun saat
aku melihat dia duduk didepan PC dengan makanan dimana-mana
“tidak, aku sedang menunggu hyung-ku” jawab
Sehun sambil menatapku
“ah, Baekhyun oppa? Yang pernah kau
ceritakan padaku itu?”
“yaa”
“aku belum pernah bertemu dengannya.”
“sayangnya.. dia jarang berada
diapartemennya”
“dia calon kakak iparku, kenapa aku tak
pernah bertemu dengannya? Aneh.”
“sudah malam, apa kau tidak tidur?”
“baiklah, selamat malam.”
Heran. Hanya satu kata didalam benakku.
Heran.
Namjaku mempunyai kakak, tapi aku tak
pernah bertemu dengannya, padahal dia calon kakak iparku, kenapa aku tak pernah
bertemu dengannya? Sehun hanya menceritakan Baekhyun oppa padaku, tapi tak
pernah memberiku foto atau mempertemukan kami, padahal aku ingin tau wajah
kakak iparku itu.
Aku memang sudah mengantuk, aku ingin
beristirahat setelah satu hari ini melewatkan hari bersama Sehun, untung
kamarku dan Sehun di apartemen ini berhadapan sehingga aku tak akan merassa
khawatir jika sewaktu-waktu aku merindukan Sehun.
Oh Se-hun.
[Sehun pov]
Mataku mulai mengantuk menunggu hyung-ku
itu muncul dikolom nama orang yang aktif.
Janjinnya pukul 7.00 sudah lewat 15 menit belum juga muncul
dia. Menyebalkan.
Memang benar perkataanku tadi siang, dia
hyung sialan.
[Author pov]
Nama Byun Baekhyun terlihat di kolom orang
yang sedang aktif, Sehun segera mengetik e-mail padanya
“hyung sialan”
Nama Oh Se-hun pun muncul dengan jelas
dilayar laptop Baekhyun , Baekhyun segera mengetik balasan e-mail untuknya
“mian aku tadi harus mengambil laptop dulu
dan kembali ke rumah sakit”
“untuk apa?”
“menemani yeojaku”
“apakah yeojamu sakit?”
“ya! Apakah kau lupa?! 4 hari yang lalu dia
mengalami kecelakaan tunggal! Ah ppabo!”
“hehehe mian aku lupa, saking sibuknya
bermain game”
“apakah kau sudah berhenti bermain game?”
“sudah.” – “berkat yeojaku”
“Krystal Jung?”
“ya. Aku tadi sudah menanyakan soal
keluarganya.”
“sungguh? Bukankah kau baru saja berdamai
dengannya?”
“ya, aku sangat penasaran dengan ceritamu,
makanya tadi aku langsung bertanya padanya”
“apa jawabannya, ketiklah aku akan
menunggunya”
“baiklah, tunggu ne”––––“dia menyebutkan
nama orang yang sama dengan orang tua yeojamu, tapi dia tidak mengatakan bahwa
dia mempunyai seorang eonni atau saeng, dia berkata bahwa dia anak tunggal.
Saat kecelakaan pesawat dia diselamatkan oleh warga setempat yang merawatnya
hingga dia berumur 9 tahun, saat 9 tahun itu, dia dikirim di panti asuhan. Saat
dipanti asuhan dia sangat merasa kehilangan keluarganya. Saat kutanyai apakah
kau mempunyai eonni, dia menjawab, ‘sepertinya aku punya, tapi aku tak ingat,
dan didalam kartu keluargaku tak ada nama lain selain nama orang tuaku dan
namaku’”
“astaga! Lalu Jessica! Bagaimana Jessica
bisa menemui Krystal jika Krystal sendiri tidak tau bahwa dia mempunyai
kakak??!!”
“entahlah, bagaimana dengan cerita
yeojamu?”
“sebentar”––––“dia berkata bahwa kecelakaan
saat itu membunuh kedua orang tuanya, David Singer dan Alette Petters. Adiknya
(Krystal) menghilang dari daftar pencarian yang didata oleh pihak bandara,
Jessica berkata padku saat iu bahwa ‘jika adikku meninggal, aku ingin
mengunjungi makamnya. Jika adikku masih hidup, aku ingin menemuinya, karena aku
menyayanginya. Sangat menyayanginya.’ “
“apa yang harus kita lakukan?”
“mempertemukan mereka.”
“yakinkah kau?”
“ya. Aku yakin. Pertemukan mereka lusa di
restoranku pukul 12 siang. Aku akan disana bersama Jessica”
“oh ya, siapa nama yeojamu?”
“oh aku lupa yeojaku bernama Jessica Jung”
“mereka Jung sister”
“mereka Jung sister”
“sudahlah. Urusi krystalmu, dia pasti
merajuk karna kau tak memperhatikannya hahaha”
“sok tau kau. Dia sudah dikamarnya. Tidur
dengan nyenyak.”
“bagaimana kau tau dia sudah tidur dan tidurnya
nyenyak? Apa kau mengintipnya?”
“hyung sialan! Aku yang menyuruhnya tadi.”
Nama Oh Se-hun dilayar laptop Baekhyun
berwarna merah, menandakan bahwa Sehun sudah offline
“konyol” ucap Baekhyun dalam hati saat
menatap isi e-mailnya bersama saengnya itu
Baekhyun menutup layar laptopnya, dalam
sekejap mata Baekhyun menatap ke ranjang Jessica, Jessica tak ada diranjangnya.
Baekhyun kaget. Ini salahnya. Dia terlalu asik berbalas e-mail dengan adiknya
yang kurang ajar itu.
Sekarang pertanyaannya adalah, dimana
Jessica?
–––––Continue–––––
0 komentar:
Posting Komentar