[Baekhyun pov]
Jessica menghilang, aku tak tau dia dimana,
aku mencoba tenang, menenangkan pikiranku. Jessica mungkin ke kamar kecil
atau.. ya mungkin dia ke kamar kecil.
“oppa”
Terdengar suara yang sangat familiar di
otaku. Suara mungil nan lucu milik Jessica tiba-tiba terdengar dari belakang
telingaku. Aku segera menoleh kebelakang.
Betapa terkejutnya aku, Jessica duduk
dibelakangku. Apakah dia tau isi e-mailku bersama Sehun tadi? Semoga tidak.
“ke–ke–kenapa kau disini?” tanyaku gugup
saat Jessica memandangku dengan tatapan seakan berkata ‘jangan berpura-pura
bodoh’
“aku– aku ingin– aku ingin bertemu Krystal”
jawab Jessica dengan nada yang lemas
“si–siapa Krystal?”
“oppa. Oppa kau jangan berpura-pura tidak
tau.”
Nafasku sudah tenang, aku sudah dapat bernafas
dengan tenang, tapi tidak bisa tenang jika Jessica mengetahui rencanaku
untuknya
“baiklah. Aku tau Krystal. Dia adikmu, jika
kau ingin bertemu adikmu, tadi pagi.. kau sudah melihatnya ditaman rumah sakit
ini. Dan jika kau ingin tau siapa Oh Se-hun. Dia adikku, dia yang tadi
berkelahi dengan Krystal”
“sejak kapan kau tau tentang ini?”
“sejak tadi siang”
“sungguh?”
“ya”
Aku kaget. Aku tak menyagka bahwa.. bahwa
Jessica mengetahuinya secepatnya, padahal aku ingin menjadikan ini sebagai
surprise ulang tahunnya lusa.
Ya. Lusa. Ulang tahunnya.
Jessica menangis. Aku tak sadar dia
menangis. Aku segera merengkuhnya kedalam pelukanku. Pelukan yang menurutku
dapat menenangkannya.
“diamlah. Lusa kau akan bertemu dengannya.
Aku berjanji changiya..” ucapku sambil meyakinkannya bahwa aku tak akan
mengingkari janji. Aku tidak pernah mengingkari janjiku padanya.
“terimakasih. Kau selalu memberikanku yang
terbaik. Saranghae” ucap Jessica terisak
“nado saranghae” ucapku sambil mengecup
keningnya
[Sehun pov]
Hyung sialan. Memangnya aku lelaki macam
apa yang mengintip yeojaku saat tidur? Selera seks ku masih bisa dikendalikan,
enak saja dia berkata seperti tadi. Dia kira aku tak tau arah perkataannya
mengarah kemana!
Aku ini lelaki sejati! Aku akan selalu
menjaga yeojaku. Yeoja yang kucinta. Krystal Jung.
Sudahlah, hari ini terlalu melelahkan, aku
akan bertemu dengan Krystal besok untuk membicarakan soal lusa pergi ke
restoran.
Hoooaaaam. Aku mengantuk. Baiklah. Aku
tidur.
[Jessica pov]
Malam ini aku tak bisa tidur. Aku masih
memikirkan wanita cantik yang berkelahi dengan kekasihnya tadi pagi. Krystal,
nama gadis itu Krystal. Nama yang sangat cocok untuknya, dia cantik. Dari jauh
dia sangat cantik, entahlah dari dekat hahaha.
Hmm.. namjaku sudah tidur di sofa, aku ?
aku tak bisa tidur, terfikirkanmu Krystal. Adikku. Adik kesayangannku.
Seseorang yang akan merubah kehidupanku.
***
[Author pov]
Pagi telah menjelang. Matahari sedikit demi
sedikit mulai menampakkan cahayanya.
Cahaya sedikit demi sedikit mulai
menyelinap dibalik tirai jendela Krystal.
Krystal terbangun.
“hoaamm selamat pagi dunia. Aku
merindukanmu. Aku mencintaimu!!!” ucap Krystal sambil menarik tangannya keatas
menggerakan tubuhnya keatas,kekanan dan kekiri. Tubuhnya pegal setelah tadi
malam tertidur nyenyak dengan mimpi yang sangat indah. Ia bermimpi, keluarganya
utuh disaat ia masih kecil dulu, masa kecil yang sangat menyenangkan.
Menurutnya.
Mimpinya tadi malam... sangat membuatnya,
bahagia.
...
“Jessica
put your bag on there” ucap seorang perempuan yang masih terlihat cantik dan
muda. Allette Petters
“I
can’t it.” Jawab gadis kecil yang berusia 7 tahun itu
“I
help you honey.” Ucap seorang lelaki yang tampan dan tinggi. David Singer. Dia
membantu anaknya untuk menaruh tas di atas tempat duduk pesawat itu.
“mommy!
I’m with you!” Jessica merengek ingin duduk bersama ibunya itu, Allette.
“no
honey,with daddy okey? Your sister is very very dangerous if with daddy” jawab
allette mengada-ngada. Padahal saat itu, dia memang menginginkan bersama
anaknya yang masih kecil yang berumur 3 tahun, Krystal.
“okey
mom, no problem. But you give me a cake after we arrive in Japan okey?” pinta
Jessica
“I
give it for you.”
“thank
you mom!”
“Jessica!
Here! Come on! Sit down! The plane is ready to fly high” panggil David
disebelah Allette
“are
you sure dad?” ucap Jessica sambil menoleh tertarik
“yes!
Come on! Sit down here! You can see the sea here!”
“I’m
with you dad!”
Jessica
segera duduk disamping David, David memakaikan Jessica sabuk pengaman.
Pesawat
telah terbang sekitar 10 menit. Tiba tiba, terjadi guncangan.
“oh
my gad dad! What is it?!” tanya Jessica pada David.
“you
save with me.” Ucap David sambil memeluk Jessica.
“dad,
I’m scared”
“don’t
worry honey, you save with me”
“David!
David!” Allette berteriak disamping David.
Allette
bersama Krystal, Krystal terus menangis dipangkuannya karena guncangan
dipesawat ini. Tak ada pengumuman dari pilot mengenai keadaan pesawat ini, yang
jelas semua terhenti disaat itu juga.
Krystal sudah bangun dari mimpinya.
[Krystal pov]
Mimpiku. Aku rindu keluargaku. Aku rindu
ayah. Aku rindu ibu. Aku rindu saat kami berada di Amerika dulu. Walau akau
memang tak ingat sama sekali karna aku masih kecil.
Oh tunggu. Dimimpiku tadi, ayah bersama
seorang gadis lucu? Ayah dan ibu memanggilnya Jessica? Siapa dia? Dan aku masih
tak mengerti dengan dua gadis kecil yang berada dalam mimpiku tadi. Apakah
salah satu diantara mereka adalah aku? Apakah mereka adalah saudara? Apakah...
aahhh ribuan pertanyaanmuncul dibenakku. Tapi, pertanyaan yang paling utama
adalah, siapa dua gadis itu?
“tok..tok..tok” suara ketukan pintu
membuyarkan lamunanku.
“tunggu sebentar” ucapku dari dalam kamar,
Aku berjalan menuju pintu, oh tunggu, aku
merasa sangat berat dikepalaku.
Kusempatkan menengok sebentar ke kaca,
“huuh” gumamku sambil menata rambutku yang
acak-acakan. Pantas saja berat, rambutku sangat berantakan seperti ini. Pasti
taddi malam, aku tidur sambil bermain bola -_- astaga/.
“tok..tok..tok” suara ketukan pintu itu
terdengar lagi. Ah aku lupa saking sibunya menbenahi rambutku.
Aku segera berlari membuka pintu
“permisi, saya CS disini, ada yang harus
saya kerjakan?” ucap seorang Cleaning Service di apartemen ini
“ah tidak, semua bisa kubersihkan sendiri.
Terimakasih”
“baiklah, terimakasih kembali.”
Saatnya memulai hari ini untuk,
membersihkan kamar yang sudah 3 hari tidak kubersihkan, kamar yang sangat
berantakan.
[Author pov]
“oppa!! Bangunlah!! Aku ingin pulang
sekarang!” ucap Jessica sambil mengguncang tubuh Baekhyun yang masih tertidur
lelap di sofa.
Baekhyun terbangun, tapi segera menutup
mata kembali. Rasa kantuk karena semalam memikirkan yeojanya itu tak bisa
ditutupi, dia sangat mengantuk.
“oppa!!!!!” ucap Jessica lagi sambil
mengguncang tubuh Baekhyun lebih keras
“changiya, aku mengantuk... bisakah 15
menit lagi?” ucap Baekhyun sambil tertidur
“baiklah, 15 menit lagi, kau akan
kubangunkan kembali.”
*20 menit kemudian*
“changiya.. bangunlah...” ucap Baekhyun
sambil mengguncang tubuh Jessica.
Jessica tertidur menunggu Baekhyun tadi.
Dia menjadi sangat merasa bersalah karena membuat Jessica tertidur walau
disampingnya.
[Baekhyun pov]
Daritadi aku membangunkan Jessica, tapi dia
tetap tidak bangun-bangun. Haaah, Kenapa dia malah tidur? Seharusnya dia tadi
membangunkanku. Aku malah terbangun karena ada telfon dari pegawaiku, bahwa dia
hari ini izin tidak masuk kerja.
Tapi wajah Jessica saat tidur, memang
sangat cantik, aku tak menyangka mempunyai yeoja secantik dia. Aku.. aku..
harus tahan, ingat dia memang changiya ku, dia memang yeojachinguku, tapi aku
tak boleh melakukan sesuatu yang berlebihan, ini rumah sakit. Tempat umum.
“hooaam”
Jessica bangun.
“oppa? Ah? Jam berapa ini? Mian aku
tertidur karena menunggmu.” Ucapnya sambil menata rambutnya
“ah ne, tak apa, mian aku membuatmu
tertidur disampingku”
“m-mwo? Di-disampingmu?”
“ne, kenapa?”
“kau-kau––”
“tenanglah, kau tidak ku apa-apakan
changiyaaaa.. ayo, kau bilang, kau ingin pulang. Kajja!”
“ne!”
...
Daritadi, yeojaku yang satu itu diam
menghadap ke jendela luar, mungkin dia terfikirkan Krystal. Jessica tau tentang
Krystal, apakah Krystal tau tentang Jessica? Ah sudahlah. Ini urusan mereka,
tapi, urusanku juga.
Aku mengambil ponsel disaku kemejaku,
kupencet nomor Sehun dan mengetik sebuah pesan singkat sambil tetap
memperhatikan jalan, karena akulah pengemudinya.
“hei, apakah Krystal sudah mengetahui
keberadaan Jessica? Kuharap sudah, karena Jessica sudah mengetahui keberadaan
Krystal.
Baekhyun”
Send.
“oppa” Jessica menoleh kepadaku dan
memanggilku.
“ne?” jawabku
“aku ingin ke restoran sekarang..” pintanya
kepadaku sambil menunjukan wajahnya yang sedih, sangat pintar dalam berakting
sedih.
“aktingmu tetap membuatku berkata, kau
harus istirahat terlebih dahulu..” jawabku sambil sedikit tertawa
“tapi oppa––”
“sudahlah, jaga kondisi tubuhmu untuk
bertemu Krystal esok” ucapku sambil tersenyuum kepadanya. “kita sudah sampai”
ucapku saat tiba didepan rumahnya.
“gomawo..” ucapnya saat keluar mobil
“ne, saranghae..”
“nado saranghae oppa.” Balasnya sambl
berjalan masuk kedalam rumahnya.
Aku segera menancap gas menuju apartemenku
yang tidak jauh dari rumah Sica.
[Jessica pov]
Rumah ini. Rumah yang sangat kurindukan
saat kuberada dirumah sakit. Rumah yang minimalis dan kudesain senyaman dan
serapi mungkin ini sangat indah menurutku. Dapur yang terletak disamping ruang
TV, agar aku tak usah jauh-jauh saat kulapar dan ingin mengambil atau membuat
makanan sambil menonton TV atau sedang menonton TV. Terdapat 2 kamar yyang
sederhana, yang satu kamarku, dan yang satu lagi kosong, tidak ada penghuninya.
Rencananya aku dan Baekhyun akan menempati rumah ini jika kami sudah menikah,
aku enggan mengikutinya untuk membeli rumah baru yang lebih besar, karna aku
sudah cukup lama dan nyaman tinggal disini.
Aku segera berjalan menuju kamarku.
Kamarku masih tertata rapi, Baekhyun yang
menatanya saat aku masih berada dirumah sakit.
Kekasihku itu memang sangat perhatian.
Terimakasih Baekhyun. Aku sangat amat mencintaimu. Sangat sangat mencintaimu.
[Sehun pov]
“oppa! Bangunlah oppa!!! Aku ingin bicara!!
Keluarlah!!!”
Siapa yang mengetuk pintuku pagi-pagi ini?
Ahh pasti Krystal.
Aku segera melihat jam beker ku untuk
melihat jam berapa ini.
“hah?!”
–––––Continue––––––
0 komentar:
Posting Komentar